Banda Aceh, 15 Agustus 2025 – Gampong Lam Bheu, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, turut serta dalam kegiatan Evaluasi Desa Sadar Kerukunan Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, bertempat di Rasamala Hotel Banda Aceh, dengan menghadirkan perwakilan dari 19 desa yang mewakili 19 kabupaten/kota di Aceh.
Dalam kegiatan ini, Ketua Gampong Lam Bheu, Nanang Hasani, bersama Sekretaris, Thahara Balqis, hadir sebagai peserta sekaligus perwakilan resmi dari Aceh Besar. Kehadiran mereka menjadi bagian dari komitmen Gampong Lam Bheu dalam memperkuat nilai-nilai kerukunan, toleransi, dan keharmonisan sosial di tengah masyarakat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Azhari, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya memperkuat desa sebagai basis kerukunan umat beragama dan persaudaraan antarwarga.
“Desa adalah garda terdepan dalam membangun harmoni sosial. Melalui program Desa Sadar Kerukunan, kita ingin memastikan bahwa setiap desa di Aceh menjadi contoh kehidupan yang damai, toleran, dan saling menghargai,” ujar Azhari.
Kegiatan evaluasi ini menjadi sarana bagi setiap desa untuk berbagi pengalaman, strategi, dan praktik terbaik dalam membangun kerukunan di wilayahnya. Berbagai sesi diskusi, presentasi, dan penilaian dilakukan untuk mengukur sejauh mana desa-desa di Aceh mengimplementasikan prinsip kerukunan dan kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat.
Perwakilan Gampong Lam Bheu menyampaikan bahwa keikutsertaan ini menjadi kesempatan penting untuk belajar sekaligus memperkenalkan capaian desa dalam menjaga kerukunan sosial.
“Kami bersyukur bisa membawa nama Aceh Besar dalam ajang ini. Semoga pengalaman dari desa lain bisa memperkaya strategi kami di Lam Bheu untuk terus menjaga persaudaraan dan harmoni di gampong,” kata Nanang Hasani.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan mampu melahirkan rekomendasi dan model praktik kerukunan desa yang dapat direplikasi di seluruh Aceh, sekaligus memperkuat peran desa dalam menopang persatuan bangsa.
